Thursday, October 29, 2009

Hyang Semar

Dalam cerita pewayangan kita mengenal suatu tokoh penasehat dari Prabu Sri Kreshna orang menyebutnya dengan nama Sang Tualen / Malen.di benak kita bertanya ,kenapa Sang Tualen menjadi penasehat Sang Prabu Kreshna padahal Sang Prabu Kreshna adalah Awatara Wisnu ?

Di Tanah Jawa Sang Tualen disebut Hyang Semar atau juga disebut Bhagawan Ismoyo, Hyang Semar ini sangat dihormati dan dijunjung tinggi karena petuah petuahnya yang agung yang juga dilakonkan lewat pementasan wayang kulit ala Jawa. Dalam kehidupan keseharian pun orang Jawa yang kejawen sangat menghormati dan mensakralkan Hyang Semar, walaupun wujud fisik beliau seperti itu.

Ada suatu kejadian aneh yang pernah kami dapati waktu kami bersama Ida yang ditugasi oleh juru kunci istana Jaya Katwang di Madiun, bahwa istana tersebut tidak ada yang mampu membuka pintu istana. Banyak para kyai dan para normal yang mencoba untuk membuka pintu istana tsb, namun tidak bisa, bahkan tidak beberapa lama berselang para kyai dan paranormal itu meninggal dan juga ada yang hangus tubuhnya. Singkat cerita Ida mampu membuka istana itu atas restu Dewata,dan pusaka-pusaka dalam istana yang sembunyi itu bermunculan menampakan dirinya dari perut bumi.Bila kyai yang mampu membukanya kemungkinan besar pusaka-pusaka itu akan dikuasainya, sama seperti halnya dalam kami pengangkatan Pusaka Utama Majapahit berebut dengan para Kyai.

Nah,...berkaitan dengan Sang Tualen atau hyang Semar,
kami bawa kamera iseng iseng mem-fhoto suatu batu yang ada di tanah kosong dalam areal istana, setelah kami cetak hasi jepretan kok muncul hasilnya fhoto Hyang Semar?

Kami tanya sama Ida siapa sih Hyang Semar itu Ratu ?
Menurut Ida Hyang Semar itu disebut Hyang Kaki dan beliau juga menyebut Hyang Semar itu adalah Bhagawan Manu atau Awatara yang pertama yang turun ke dunia yang mengambil wujud manusia atau manusia yang pertama di muka bumi ini.

Hyang Semar, dalam pewayangan Bali di kenal dengan sebutan Malen, Menurut Kitab Weda beliau adalah Awatara ke 5 dan mengambil wujud manusia (manusia pertama di Bumi).Kita telah mengenal Awatara- Awatara yang telah turun ke Bumi Sbb:
I Matsya Awatara ( mengambil wujud Ikan)
II. Kurma Awatara ( mengambil wujud Empas/ mirip Kura-kura)
III. Weraha Awatara (mengambil wujud Babi Hutan )
IV. Narasimha Awatara ( mengambil wujud Manusia berkepala Singa )
V. Bhagawan Wamena Awatara / Bhagawan Manu / Hyang Semar,( Manusia pertama di Bumi)
VI. Parasurama Awatara ( Mengambil Wujud Manusia Raksasa )
VII. Rama Awatara
VIII. Krishna Awatara
IX. Budha Awatara
X. Awatara ke sepuluh ini diperkirakan hadir mengambil wujud seorang Kalki

Hiranya Kasipu beliau berwujud Denawa atau Raksasa dan dibunuh oleh Narasingha Murti dan setelah Hiranya Kasipu dikalahkan oleh Narasingha Murti, maka para Denawa / Raksasa bersembunyi di alam Petala.
Pada jaman itu para Dewa dengan para Denawa selalu berperang / berkelahi dan Hiranya Kasipu selalu mengobrak abrik Swarga Loka, dengan kejadian ini Tuhan mengutus Narasingha Murti turun kebumi untuk dapat mengalahkan Hiranya Kasipu dan para Denawa.

Diceritakan ,Awatara berikutnya adalah Bhagawan Wamena / Bhagawan Manu / Hyang Semar adalah Awatara manusia I yang dilahirkan di lembah Sungai Soma yang sekarang disebut Sungai Bengawan Solo,situs -situs purbakala inipun banyak ditemukan di lembah Sungai Soma / Solo ini .
Dengan Awatara I mengambil wujud manusia ,maka disebutlah bahwa beliau adalah manusia pertama di Bumi, dan raksasa itu beda dengan manusia, walaupun bentuknya sama,

Pertanyaan :
sebelum jama Glasial dangkalan sunda ( Sumatra, Jawa, Sulawei, Kalimantan dan sampai Nusatenggara kocaaaap menyatu dengan Asia, sedangkan dangkalan sahul (Maluku Irian dan sekitanya) menyatu dengan ostrali
seperti kebaos Avatar Wamena tedun di sekitar Sungai Soma (Bhangawan Solo, dari namanya saja sudah men-cirikan) dan Keturunan Raja-raja dan Rsi-Rsi juga kebanyakan keturunan Soma orang tua dulu menyebutnya dengan Soma Wangsa ........... salah satunya yang kita kenal (karena relatif baru atau jaman sejarah yaitu Shri Soma Kepakisan, walapun masih keturunan Mpu Panca Tirta atau sekitar th 900-an).
Yang menjadi pertanyaan Beliau (Bhagawan Wamena) sebelum Rsi JamadaGni (ParasuRam) konon sebelum jaman Rama (puluhan ribu tahun sebelum Masehi) artinya
Manusia Pertama justru di Nusantara kenten minab ? dan satu-satunya AVATAR yang turun dibelahan paling selatan ...........
Dalam pakem pewayangan beliau Bhagawan Semar, selalu menjadi pengemong dan pelindung keturunan Rsi Palasara/ Sentanu pertanyaan : Apakah beliau bisa berada dimana-mana pada saat bersamaan (secara Srada tentunya iya karena AVATAR) ?

Jawaban :
Apa yang diceritakan oleh orang suci dalam kitab suci ada benarnya, begitu juga dengan hasil penelitian para ilmuwan yang menyatakan bahwa alam nusantara ini menyatu menjadi suatu benoa juga ada benarnya, berdasarkan cerita-cerita orang wikan, usia Bumi ini belum ada para ahli mampu memperkirakan dengan pastinya.

Tapi kita cukup berbangga (berdasarkan Dharma Wacana orang wikan) bahwa peradaban dunia katanya awalnya dari alam Nusantara, bahkan India katanya peradabannya masih belakangan , bisa diambil contoh nama-nama yang terdapat dalam Ramayana maupun Mahaberatha, sepertinya peradaban dunia di mulai dari Nusantara.
Di Daerah Sangir di lembah Sungai Soma ( Bengawan Solo),telah ditemukan fosil-fosil manusia furba ini salah satu bukti sejarah,
C.Tsing, seorang pendeta Tibet menyampaikan pula bahwa pertapaan Otisa itu ada di Bali yang belokasi di pinggir Danau Tamblingan, Pendeta Tibet ini sangat menyayangi Bali karena leluhurnya jaman dulu belajar di Bali. Pada waktu Bali heboh dengan pembangunan Geothermal di Bedugul, beliau ikut andil menggagalkan proyek itu lewat ritual dan permohonan kepada Hyang Maha Kuasa sehingga pengeboran itu tidak mengeluarkan Uap Panas ,Kalau Proyek itu jadi ada, maka kehancuran alam Bali ini akan terjadi.

Dinasti Murya juga mengakui bahwa orang-orang Murya belajar di Bali, makanya ajaran Agama Hindu di Bali beda dengan Weda, Tripitaka, Orang bijaksana jaman dulu menyebut Agamanya adalah Agama Wali .Pada Abad ke XVII,Mark Muller menemukan peradaban Weda hidup dilembah Sungai Sindhu, maka beliau menyebut agama ini Agama Hindu, Karena Presiden kita Waktu itu Bpk Soekarno ingin mengakui Agama-agama yang ada di Indonesia dan punya nama, maka nama Hindu-lah yang dipakai.

Suatu contoh tentang perubahan alam,
Perubahan Alam juga bisa kita lihat dari Gunung Batur,Pada jaman dulu Gunung ini katanya menjulang sangat tinggi sekali, Pada abad ke III Gunung Batur ini telah meletus sebanyak 6 kali dan danau baturpun itu dulunya bukan danau tapi bagian dari gunung yang telah meletus. di kaki Gunung itu ada tanah singit yang sama sekali tidak kena lahar, pada Tumpek Wariga Tgl .19 September ini kami kelompok kecil di Kedhatuan akan melaksanakan penghijauan bekerjasama dengan dinas Kehutanan, inginnya sih sekalian ngelinggihan lingga yoni yang telah hilang dan kini dikuasai gaib, dan disembunyikan di sekitaran Pura Muncak Sari ring kaki Gunung Batukaru, waktu ini dicoba mengambilnya kembali tapi belum berhasil karena disembunyikan di alam Petala.Kami akan mencobanya kembali sampai dapat. Lingga Yoni itu dari batu permata.

Bhagawan Semar sang avatar, bisa muncul dimana mana, jangankan avatar manusiapun bisa bila mau belajar kearah itu, Seperti yang Pak Made pernah tulis ,bahwa Sabda Palon adalah titisan Hyang Semar, menurut Ida memang benar, selain foto itu saya ketemu dengan teman yang memegang Foto Hyang Semar dalam warna yang lain, beliau inipun memegang dokumen penting tentang negara ini kedepan, mudah-mudahan dalam waktu dekat ini terwujud suatu kesejahteraan rakyat Indonesia lewat Harta Karun yang disimpan Bapak Pendiri Bangsa ini, dan ini akan dimulai dari Bali, Bank Duniapun sudah mempersiapkan hal itu.

Pertanyaan :
kalau diurut dari Avathara 1 s.d 9, 10
adalah Matsya (Kisah Manu), Kurma (Pemutaran Gunung mandara, Waraha (Badak Agung/ Babi Besar), Shri Narasimha (Haranyakasipu/Prahlada), Wamana (Rsi Kerdil/ Cebol berpengetahuan tinggi), Parasurama (Pemusnah Paraksatria yg sewenang-wenang/ bersenjata kapak), Rama (Dasaratha/Ramayana), Krishna (Raja Vrisni/Mahabharata), Budha (Putra Raja Kapilawastu), Kalki (Yang akan muncul di akhir zamn Kaliyuga).
dari Matsya Avatara s.d sebelum Parasurama adalah zaman Kerthayuga (Satyayuga), Mulai dari Parasurama (Ramaparasu) s.d Rama (Ramayana) adalah zaman Traitayuga,
Masa Krishna s.d pertengahan Budha adalah zaman Dvaparayuga, Mulai penobatan Raja Parikesit (dinasti Astina terakhir) adalah zaman Kaliyuga.
Kiranya nyambung, nanti kita ceritra lagi zaman Narasimha/ Prahlada dan konon Raja Wali (Bali) adalah garis keturunan dari Prahlada.
Seperti dalam berita bahwa ada ramalan Tahun 2012 s/d 2015 yang akan datang akan ada bencana besar, itupun Ida juga sering singgung karena tahun itu berkaitan dengan Sabda Palon Nayang Genggong, Kerajaan Hindu di tanah Jawa tumbang Tahun 5012 dan bangkit kembali setelah 500 Tahun runtuh,kembalinya ditandai dg bencana , kalau bukan dengan bencana maka, tak akan terjadi perubahan.

Tgl.20 September ini tiang di Kedhatuan melaksanakan Tirta Yatra ke Gunung Penanggungan plus ngemit disana, di Gunung itu katanya masih ada candi 13 buah, kita tangkil kesana plus kita menghormati leluhur kita Patih Narotama ,dan di Kaki Gunung itu ada permandian Prabu Airlangga dan pibrasi permandian itu sangat luarbiasa untuk mensucikan dan memperkuat Jiwa dan rohani kita, beberapa bulan yang lalu tiang sempat mandi disana.

Patih dan Raja-raja di tanah Jawa adalah Putra Bali yang dimulai dari Prabu Airlangga, kenten dumun Guru Made Sudana,

Dalam attach adalah salah satu candi yang masih utuh di Kediri, dan prasasti Poh Sarang yang ditulis oleh Hyang Baradah dalam sebuah batu besar dengan menggunakan huruf Pali yang menekankan dalam prasasti itu janganlah kita lupa dengan ajaran Siwa Budha Lokasi prasasti ini di tengah sungai, dikiri kanannya sawah dan jauh dari pemukiman.