Thursday, October 29, 2009

Pura Luhur Dali Grahita

Om Swastyastu,

Umat Sedharma yang kami hormati dan kami banggakan, ijinkan kami untuk mewartakan pesan Ibu Bumi atau Ibu Pertiwi kepada Putra-putranya yang menghuni alam ini yang Ida terima saat nyukat karang dan mereresik rahina Tilem tanggal 18 Oktober 2009 ring Pura Luhur Dali Grahita daerah Batu Malang, karena di Pura ini akan dilaksanakan Upacara Ngenteg Linggih pada Hari Minggu, Tanggal 25 Oktober 2009.

Sebelum kami menulis lebih jauh apa pesan Ibu Bumi, baiknya kami sedikit cerita terlebih dahulu tentang Pura Luhur Dali Grahita.
Pura ini terletak di hutan Dali Grahita ,Batu Malang dekat dengan air terjun Coban Rondo, Hutan dan air terjunnya dipakai suatu obyek wisata ,dengan kerindangan hutan, keindahan air terjun dan kesejukan udaranya menjadikan tempat ini menjadi tempat wisata yang nyaman dikala kita membutuhkan suatu tempat untuk menghilangkan kejenuhan dan hiruk pikuk kehidupan di kota.

Kenapa ditempat ini dibangun suatu Pura ? pernah suatu ketika ada kejadian jatuhnya sinar di tempat ini yang dilihat oleh masyarakat sekitar, dicarilah sinar itu dan ketemu pada areal hutan yang memiliki ciri-ciri tanah yang cocok untuk dipakai kahyangan seperti gunung / perbukitan, tanah dikerubungi semut, tanah berbau manis, dll dengan ciri-ciri telah diyakini oleh umat Hindu disana bahwa ditempat itulah jatuhnya sinar itu,dan kini telah berdiri suatu Pura yang tidak begitu besar, namun banyak terjadi suatu keajaiban di Pura tsb. Salah satu contoh pada Th. 1989 pernah juga di Pura itu muncul sinar di dalam tanah, setelah digali tanahnya, diketemukanlah benda -benda bertuah seperti; 6 buah genta kuno dengan bunyi yang sangat nyaring, lonceng Budha dan Guci, benda itu Ida dititipkan pada Pemangku Pura disana yang bernama Mangku Sukirman agar benda itu disimpan dan dipelihara, namun sayang benda peninggalan leluhur itu di jualnya dengan harga 10.000.000 (sepuluh juta rupiah) dan dipakai untuk membeli tiga ekor sapi, dan sapi yang dibeli itu tidak begitu lama mati , kehidupan Jro Mangku itu morat marit hingga jatuh miskin, dan kini beliau meninggalkan kota batu Malang untuk bertrasmigrasi ke Jaya Pura, sedih memang nasib beliau setelah menjual benda pusaka Pura Dali Grahita,
dan ada cerita lain lagi , sebuah pelinggih yang ada di pinggir air terjun Condo itu di robohkan oleh seseorang akibatnya..... orang yang merobohkan meninggal ditabrak kendaraan. kini pelinggih ditempat sana didirikan lagi.

Mari sekarang ke pesan Ibu Bumi, seperti apa pesan Ibu Bumi itu.
* Aku bersemayam disemua hati kehidupan dan semua hati kehidupan dan semua asal kehidupan,
* Bilamana jiwa kehidupan itu merusak, aku juga merusak,
* Bilamana Jiwa itu mengasihi, aku juga mengasihi dan menyayangi kehidupan.

Kehadiran Ibu Bumi pada Tilem jam 01.00 di Pura itu, berwujud sangat menyeramkan, warna kulitnya hitam, rambut semrawut dan acak-acakan, matanya mencorot merah, giginya merah bertaring, kuku tangan dan kakinya seperti cakar yang siap memporak-porandakan alam, itulah keadaan alam ini, karena sudah banyak diperkosa untuk memenuhi ego sesaat, yang tidak lagi memikirkan nasib anak cucunya, Ida bertanya pada sang Ibu, Apakah semua Bumi ini akan rusak ?dikatakan oleh Ibu bahwa Jawa, Sumatera, Kalimantan, Sulewesi akan rusak, terus bagaimana dengan Bali Ibu ? munculah beliau berwajah cantik seperti seorang gadis yang sangat mempesona , namun sedikit lusuh dan layu seperti memerlukan perawatan. Beliau bersabda inilah keadaanku di Bali yang terasa berat menyangga dunia ini, yang membutuhkan perawatan atau pemeliharaan dari keheningan dan ketulusan jiwa putra-putranya beliau bersabda : ri heneng ikanang jagat ambek tibralit mahening aho langit ati saye sunya jenane ane raye wekasan, swaying umi beki tan ring rat mwang deha tuduhana, ri pengawaknia sanghyang Gumasih ikang jagat. yang artinya sbb;

Ketika hati telah tenang (heneng) begitu pula alam ini, maka kehidupan akan menjadi halus dan suci (hening) menampakan kecemerlangan nan sunyi pada akhirnya tercapailah alam kesadaran dan kebebasan memenuhi seluruh alam semesta.

Di Kedhatuan di Belatungan terdapat Pancer Jagat (linggam setinggi 5,4 mtr) yang pada tanggal 11 - 11 - 2009 jam 11.11.11 malam akan diadakan perayaan hari kelahiran Ibu Bumi, seperti pesan Ibu Bumi saat Ida mereresik ring Pura Dali Agrahita daerah Pujon, Batu - Malang, bahwa pada angka itulah kelahiran beliau.

Inggih asapunika dumun, kirang langkung ampurayang,sineb antuk parama santih, Om Santih Santih Santih Om

I Made Sukanti