Thursday, October 29, 2009

Pusaka Ki Kebo Iwa



Menyambut Tahun Baru 2009 kami mewartakan suatu kejadian yang terjadi setahun yang lalu tepatnya Tanggal; 24 Nopember 2007 yang bagi kami rasanya perlu untuk diwartakan kepada Umat Se-Dharma.

Kejadian ini sangat langka dan benar adanya, dengan kejadian ini menjadikan kita lebih percaya dan lebih menghormati para leluhur atau pendahulu kita yang hebat dan satya dalam wacana,atau alam gaib atau juga ke Maha Kuasaan Ida Hyang Widhi Wasa.

Suatu waktu Ida Dewa mendapat wangsit untuk mengambil keris pajenengan Ki Patih Kebo Iwa di Pantai Selatan yang disimpan oleh Ratu Kidul karena keris tersebut dibuang oleh Ki Patih Gajah Mada dengan maksud dapat mengalahkan Ki Patih Kebo Iwa.
Sumpah Palapa Ki Patih Gajah Mada adalah " Ingin Menyatukan Nusantara " Ki Patih Gajah Mada diturunkan kedunia memang mendapat titah mempersatukan Nusantara, beliau adalah titisan Dewa Wisnu yang terlahir dari rahim seorang ibu yang bernama Patni Nari Ratih putri seorang Pendeta yang bernama Mpu Wiradharma. Putri Mpu Wiradharma ini dipersunting oleh muridnya yang bernama Mpu Suradharma.Setelah menikah Mpu Suradharma bersama istrinya melakukan perjalanan,sampai di tengah hutan istrinya kehausan,disuruhlah suaminya Mpu Suradharma mencari air. Sebelum mencari air di istirahatkanlah istrinya dalam suatu gua. Saat sang suami mencari air,tiba tiba turun Dewa Wisnu ke bumi mengambil wujud mirip seperti Suami Patni Nari Ratih (mpu Suradharma) serta membawa air. Patni Nari Ratih sedikitpun tak menyangka itu Dewa Wisnu yang mengambil wujud seperti suaminya.Dewa Wisnu meminta untuk melakukan hubungan badan layaknya suami istri.Setelah selesai tertidurlah Patni Nari Ratih.Terbangun dari tidurnya tak berapa lama datanglah suaminya (mpu Suradharma).Patni Nari Ratih penuh keheranan,dalam pikirannya yang tadi itu siapa ?bahkan dia menuduh suminya ini adalah siluman,terjadilah pertengkaran,tiba tiba petir menggelegar di ikuti sabda bahwa Dewa Wisnu menitipkan benih di rahim istrinya dan sebelum bayi itu lahir jangan berhubungan badan dengan istrinya.Itulah sedikit cerita tentang Gajah Mada.

Ki Patih Kebo Iwa adalah keturunan Arya Karang Buncing di Blah Batuh-Gianyar yang lahir dari padipaan disaat sira Arya Karang Buncing memohon keturunan dihadapan Hyang Penguasa Alam Semesta, konon begitu lahir sudah mampu ketupat kelan ( 6 biji ) setelah dewasa ki Kebo Iwa mempunyai tubuh yang sangat besar dan kekar diluar ukuran orang biasa ( +_7 M ) dan memiliki kesaktian yang dimiliki dibawa dari lahir,kesaktian dan kekuatan tiada yang menyamai diseantero jagat. inilah yang menjadikan Maha Patih Gajah Mada memutar otak untuk mengatur siasat bagaimana cara memisahkan Ki Kebo Iwa dari Rajanya Sri Astasura Ratna Bumi Banten,kalau Ki Kebo Iwa dapat dipisahkan dari Rajanya sehingga mudah dapat mengalahkan Bali. Sampai saaat ini Ki Kebo Iwa belum memiliki istri,tidak seorangpun putri di Bali yang menyamai bentuk tubuhnya,hal inilah yang dipakai titik lemah ki Ke Iwa.

Sang Ratu Raja Majapahit disuruh membuat sepucuk surat oleh ki Patih Gajah Mada di peruntukan KI Kebo Iwa bahwa ada seorang putri yang cantik di tanah Jawa yang sepadan dengan Ki Kebo Iwa dan untuk di persandingkan dengannya.KI Kebo Iwa sangat senang dan ki Kebo Iwa diharuskan mengambilnya ke Tanah Jawa.

Ki Kebo Iwa mohon ijin kepada Rajanya untuk pergi ke Jawa untuk mengambil calon istrinya,dan sang raja mengijinkannya.Sebelum menyeberang mengarungi lautan Ki Kebo Iwa Semadi di Pura Luhur Uluwatu. Di Pura tsb beliau sudah dilarang untuk pergi ke tanah Jawa karena akan terjadi sesuati disana,namun karena keinginan yang besar untuk mendapatkan istri petunjuk itu tidak dihiraukannya,bahkan ada batu besar yang menghadang,batu itupun di belahnya menjadi dua,satu ditaruh di Belah Batuh dan yang satunya di bawa ke tanah Jawa( mungkin itu asal usul dari nama Desa Blah Batuh) .

Sampai di Tanah Jawa semua masyarakat takut dengan Ki Kebo Iwa karena tinggi besar membawa keris dan membawa batu.muncul ide dari Ki Patih Gajah Mada untuk mengurangi kesaktian Ki Kebo Iwa. " Cening Kebo Iwa kenapa cening bawa keris dan batu kesana sini,semua rakyatku jadi takut,mari kerisnya di simpan dulu " keris Ki Kebo Iwa diserahkan kepada Ki Patih Gajah Mada,bukan nya di simpan olehnya ternyata dia buang ke laut,dan diselamatkan serta disimpan oleh Ratu Kidul.

Berikutnya Ki Kebo Iwa disuruh membuat sumur Oleh Gajah Mada untuk mandi calon istrinya,setelah sumurnya dalam ki Kebo Iwa di urug dengan batu rame rame oleh rakyat Majapahit ,dengan kesaktiannya ,batu batu yang mengurugnya semuanya terpental ke angkasa. Gajah Mada sudah habis akal untuk melenyapkan Ki Kebo Iwa dari muka bumi,di suruhlah Ki Kebo Iwa pulang ke Bali karena istri yang dijanjikan itu sebenarnya tidak ada,itu hanyalah kiasan saja,kata Gajah Mada yang kami sebut Ni Gusti Lemah Tulis itu adalah sebuah Gunung yang tinggi besar dan cantik yang namanya Gunung Batu Tulis.Saya tidak mau pulang ke Bali karena kami janji pada raja kami bahwa kami ke tanah Jawa untuk mengambil istri,bila kami tak membawa istri ,kami akan sangat malu sekali pada sang Raja, kami merasa di tipu daya ,namun kami tak akan bisa mati dengan cara ini, lebih baik kami mati dengan secara satria.kami bisa mati oleh siraman pamor bubuk,bunuhlah kami dengan itu, kami akan mati. Ki Kebo Iwa mengeluarkan pamor bubuk diserahkan kepada Ki Patih Gajah Mada,lalu ditaburkan pamor bubuk itu oleh Gajah Mada,seketika itu Ki Kebo Iwa lenyap tanpa bekas (moksa)

Kini Ida mendapat tugas untuk mengambil di pantai selatan (malang) dan pusaka tsb sudah diberikan oleh Ratu Kidul dan kini di simpan di Kedatuan Kawista Belatungan -Tabanan.

Maaf tiang belum sempat cerita tentang perjalanan ke Malang,Blitar,Kediri,Bromo,Semeru bersama Ida,tapi ada yang luar biasa kami dapatkan di Pura Bromo-Tengger.disamping banyak sekali permasalahan yang perlu diselesaikan.

Lewat ini kami kirimkan Foto keris puasaka Ki Kebo Iwa bersama bapak Mangku Pastika sebelum menjadi Gubernur di kedatuan Ida